Persaingan industri smartphone kelas flagship semakin memanas, dan Vivo kembali menunjukkan taringnya melalui peluncuran Vivo X300 Series. Hadir sebagai penerus lini X yang dikenal unggul dalam fotografi dan inovasi teknologi, seri terbaru ini memadukan desain premium, kamera profesional hasil kolaborasi dengan ZEISS, serta performa bertenaga berkat chipset generasi terbaru.
Vivo X300 dan X300 Pro tak hanya menawarkan peningkatan dari sisi hardware semata, tetapi juga pengalaman pengguna yang lebih cerdas, mulus, dan futuristik berkat dukungan kecerdasan buatan yang semakin matang. Dengan berbagai inovasi tersebut, Vivo X300 Series siap menjadi salah satu kandidat terkuat di pasar flagship dan menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan kemampuan fotografi tingkat tinggi dalam perangkat yang elegan dan tangguh.

Latar Belakang Peluncuran
- Vivo mengonfirmasi kehadiran X300 Series di Indonesia, dengan pre-order dimulai sekitar 20 November 2025.
- Tanggal peluncuran awal di China dilaporkan 13 Oktober 2025.
- Menariknya, ini adalah salah satu seri Vivo flagship dengan dukungan kamera kolaborasi dengan ZEISS, menegaskan komitmen Vivo terhadap fotografi mobile.
Desain & Layar
Vivo X300 (reguler) dan Pro sama-sama menyuguhkan tampilan yang elegan dan futuristik, tetapi dengan beberapa perbedaan mencolok:
- X300 hadir dengan layar 6,31 inci LTPO OLED, resolusi ~1,5K, refresh rate 120Hz.
- Sementara itu, X300 Pro menawarkan layar lebih besar, yaitu 6,78 inci, juga LTPO OLED dengan refresh rate 120Hz.
- Kedua model menggunakan panel dengan tingkat kecerahan puncak tinggi dan dukungan HDR (seperti HDR10+).
- Sertifikasi ketahanan juga cukup tangguh: IP68 dan bahkan IP69 di versi Pro.
- Desain bezel sangat tipis, dan menurut bocoran, X300 menggunakan pendekatan desain “quad-edge” dengan bezel super ramping.
Performa
- Jantung dari kedua ponsel ini adalah MediaTek Dimensity 9500, Castletoto yang dibangun pada proses fabrikasi 3 nm.
- Untuk RAM, tersedia hingga 16 GB LPDDR5X, dan storage hingga 1 TB UFS di beberapa varian.
- Sistem operasi yang digunakan adalah OriginOS 6 berbasis Android 16, menghadirkan antarmuka segar serta fitur AI dan performa responsif.
Kamera & Fotografi
Salah satu daya tarik terbesar dari X300 Series adalah kemampuan kamera yang menonjol:
- Vivo X300 (reguler) memiliki konfigurasi triple-camera:
- Kamera utama 200 MP (sensor Samsung HPB) + OIS.
- Kamera telefoto periskop 50 MP, dengan zoom optik sekitar 3×.
- Kamera ultra-wide 50 MP, serta kamera depan (selfie) 50 MP.
- Vivo X300 Pro naik level di beberapa aspek:
- Kamera utama 50 MP (sensor Sony LYT-828) dengan gimbal OIS.
- Kamera telefoto 200 MP periskop (zoom optik 3,7×) + OIS.
- Kamera ultra-wide 50 MP, dan kamera selfie 50 MP.
- Seri ini juga dilengkapi dengan aksesori teleconverter (konverter zoom) yang bisa meningkatkan zoom hingga ~2,35×, meningkatkan fleksibilitas pengambilan gambar.
- Untuk pengolahan citra, Vivo membenamkan chip imaging khusus seperti V3+ dan VS1, yang bertugas di pra-proses dan pasca-proses foto, agar hasil foto lebih detil dan dinamis.
Baterai & Pengisian Daya
- Di bagian baterai, X300 dibekali 6.040 mAh, sementara Pro mendapatkan kapasitas lebih besar: 6.510 mAh.
- Pengisian daya cepat kabel: 90W untuk kedua model.
- Selain itu, keduanya mendukung wireless charging 40W dan juga reverse charging, yang sangat berguna untuk mengisi perangkat lain dari ponsel.
Fitur Tambahan
- Sensor sidik jari ultrasonik di layar untuk keamanan biometrik.
- Speaker stereo ganda untuk pengalaman audio yang lebih imersif.
- Konektivitas lengkap: 5G, Wi-Fi, NFC, USB 3.2 Gen 1, dan lainnya.
- Ada tombol fisik “Action Button” di X300 Pro, mirip beberapa kompetitor, untuk akses cepat ke fungsi tertentu.
- Sertifikasi “fluency” dari lembaga seperti SGS dan TÜV Rheinland, yang menunjukkan bahwa performa antarmuka (OriginOS 6) tetap mulus meskipun penggunaan jangka panjang. > “SGS 5-year full-scenario heavy-use fluency certification” disebut dalam sumber komunitas.
- Goodix berkontribusi dalam sensor sidik jari, sistem audio, dan sensor optik di bawah layar.
- Fitur “Original Light” dari bio pengguna menjanjikan hasil foto yang lebih natural dengan mengurangi intervensi AI di beberapa mode, menurut penjelasan pada forum.
- Kelompok aksesori & kolaborasi: Vivo bekerja sama dengan CASETiFY untuk case edisi terbatas X300 Series.
Harga & Ketersediaan
- Untuk Vivo X300 Pro, harga resmi di Indonesia (varian 16 GB + 512 GB) tercatat Rp 18.999.000 menurut situs Vivo Indonesia.
- Versi reguler X300 kabarnya mulai dari kisaran Rp 9 jutaan saat pre-order di pasar lokal.
- Di pasar global (Eropa), X300 mulai dari sekitar €1.049, sementara Pro dari €1.399, menurut laporan dari The Verge.
Kelebihan Dan Kekurangan Vivo x300 Series
| Aspek | Kelebihan | Kelemahan |
|---|---|---|
| Performa | – Ditenagai MediaTek Dimensity 9500 (3 nm) → performa tinggi dan efisiensi. – RAM besar (hingga 16 GB) → multitasking & gaming lancar. | – Beberapa pengguna melaporkan throttling (penurunan performa) di CPU/GPU setelah penggunaan berat. |
| Kamera | – Kamera Pro: kombinasi kamera utama (50 MP Sony LYT-828) + periskop telefoto 200 MP ZEISS → zoom optik kuat + kualitas tinggi. – Kamera teleconverter kit (aksesori) untuk memperbesar fleksibilitas zoom. – Kamera gimbal OIS di versi Pro → stabilisasi sangat baik. | – Pemrosesan foto (post-processing) kadang dianggap “terlalu agresif” oleh beberapa pengguna. – Video low-light dikritik kurang optimal. |
| Layar & Desain | – X300 punya ukuran kompak (6,31″) → nyaman digenggam satu tangan. – Panel LTPO AMOLED 120 Hz + HDR10+ + Dolby Vision → tampilan halus & tajam. – Sertifikasi tahan air & debu IP68 / IP69 di Pro → durabilitas lebih baik. | – Resolusi layar “hanya” ~1,5K, kalah dari beberapa kompetitor flagship yang sudah pakai 2K+. – Bobot Pro cukup berat (~226 g) → kurang nyaman untuk penggunaan lama. |
| Baterai & Pengisian | – Baterai cukup besar: 6.040 mAh di X300, 6.510 mAh di Pro. – Pengisian cepat 90W kabel → isi daya cepat. – Dukung wireless charging 40W (di Pro) + reverse charging. | – Meskipun cepat, ukuran baterai mungkin masih kalah dibanding beberapa rival flagship dengan baterai lebih besar. – Untuk varian global tertentu, kapasitas baterai lebih rendah dari versi China |
| Software & Fitur Tambahan | – Menjalankan OriginOS 6 berbasis Android 16, dengan fitur-fitur AI & optimisasi UI. – Komitmen pembaruan software (update OS / keamanan) cukup baik. – Sensor sidik jari ultrasonik + tombol “action” fisik (pro) → fleksibilitas penggunaan. | – Beberapa pengguna mengeluhkan speaker masih bisa ditingkatkan. – Ada keluhan konektivitas Wi-Fi awal / bug |
| Nilai & Daya Saing | – Kamera flagship dengan teknologi ZEISS dan sensor besar → sangat menarik untuk penggemar fotografi. – Desain premium dan build quality baik (material kaca + aluminium). – Kinerja tinggi + pengisian cepat menjadikannya kombo menarik di segmen flagship. | – Harga cukup tinggi, terutama varian Pro, jadi perlu pertimbangan matang. – Tidak ada slot microSD (sesuai spesifikasi), berarti ruang penyimpanan harus dipilih dari awal. – Berat dan ukuran Pro mungkin kurang cocok bagi pengguna yang suka ponsel ringan / ringkas. |
Kesimpulan
Seri Vivo X300 merupakan langkah maju dari Vivo untuk menegaskan posisinya di pentas flagship, khususnya dalam hal fotografi mobile. Dengan kombinasi kamera canggih, performa tinggi, desain premium, dan fitur-fitur modern, X300 dan X300 Pro sangat layak dipertimbangkan bagi pengguna yang menginginkan ponsel yang mampu menghasilkan foto profesional sekaligus menjadi perangkat produktivitas harian.
Kalau kamu mencari ponsel flagship dengan kamera zoom besar, performa kencang, dan build quality kelas atas seri ini jelas patut masuk dalam radar.

Tinggalkan Balasan